Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Mengenal Weton Jawa, Suatu Hal Yang Penting Untuk Mengetahui Karakter Dan Perjodohan Seseorang

Jakarta - Bagi sebagian besar masyarakat Jawa, mengetahui weton merupakan salah satu hal penting lantaran berhubungan dengan karakter seseorang, serta perjodohan. Filolog dan Konsultan Pawukon di Gallery Radya Pustaka Surakarta Totok Yasmiran mengatakan bahwa weton berasal dari kata wetu atau keluar yang mendapat akhiran an, sehingga menjadi wetuan. "Fonim u dan a tersebut mengalami persandian atau luluh, lalu menjadi weton yang berarti kelahiran. Jadi, weton adalah penanda hari kelahiran seseorang,"jelas dia Minggu (29/8/2021). Totok mencontohkan, jika seseorang lahir pada 14 November 1993, maka wetonnya adalah Ahad Wage. Artinya, dia lahir pada hari Minggu dengan pancawara (nama hari dalam budaya Jawa) Wage. Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa untuk mengetahui weton, seseorang harus menggunakan kalender Jawa.   Sejarah munculnya kalender Jawa untuk hitung weton Totok menuturkan, kalender Jawa yang digunakan dalam penghitungan weton tidak bisa dilepas dari

Kisah Ikonis Sneakers Berwarna Putih yang suka di Kenakan Oleh Anggota Taliban

Jakarta -  Sejak lama, style punya peran penting daripada sekadar urusan penampilan. Dalam berbagai momen, style seringkali dijadikan sebagai cara untuk menyampaikan pesan. Kamala Harris misalnya, selama masa kampanye bersama Joe Biden, ia konsisten tampil mengenakan setelan sports jacket berbagai warna dan theme gelap yang dipadukan dengan atasan polos. Ia lalu memadukan busananya dengan pump heels atau sneakers. Menurut pakar image professional, Joseph Rosenfeld, gaya berbusana tersebut merupakan strategi yang bagus. Kamala berusaha menyampaikan pesan bahwa ia adalah sosok yang bersahabat dan cepat tanggap dalam melakukan pekerjaan. Ternyata konsep fashion sebagai penyambung pesan ini juga dimanfaatkan oleh kelompok Taliban yang sekarang menguasai Afghanistan. Dalam beberapa foto, tampak pasukan Taliban mengenakan pakaian khas seperti busana Muslim, celana, rompi, dan sorban dengan warna dan model yang beragam. Dari penampilan tersebut, ada satu yang cukup seragam dikenakan dan mencu

Mengetahui Sosok Rusmina, Pahlawan Wanita Yang Meminum Darah Saat Melawan Penjajah Belanda

Jakarta - Nenek Rusmina merupakan satu dari sekian pejuang kemerdekaan yang namanya selalu terkenang. Pahlawan kelahiran Cirebon 22 Agustus 1916 ini berani mengambil peran di pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang, Sumatera Selatan pada tahun 1947. Pada masa itu, masih banyak serangan dari kolonial walau Indonesia sudah merdeka dua tahun. Salah satu aksi heroik Rusmina adalah meminum darah untuk mengusir tentara Belanda. Berikut kisah Nenek Rusmina, perempuan pejuang yang berani turun langsung mengusir penjajah.   Berani Jadi Tentara Saat Usianya Masih Belia Rusmina sudah memiliki semangat perjuangan sejak usia belia. Diketahui saat Merdeka menyambanginya di Panti Jompo Tresna Werdha Teratai Palembang, beberapa waktu lalu. Rusmina mengaku merasa geram saat melihat tentara penjajah yang pernah menguasai negaranya. Ia tak rela Indonesia dipecah belah, hingga semangatnya berkobar untuk membunuh mereka dengan melamar menjadi tentara di usia 19 tahun. "Waktu it

Sejarah Kue Wajit di Zaman Belanda, Yang Menjadi Simbol Pemberontakan Rakyat

Jakarta - Bagi masyarakat Sunda di Jawa Barat, kue wajit menjadi kudapan wajib saat menemani waktu bersantai di waktu pagi dan sore hari. Kue bercita rasa peanut official ini lebih terasa nikmat ketika disajikan bersama secangkir teh, maupun kopi pahit. Kue wajit sering ditemukan di wilayah Garut, Tasikmalaya hingga yang paling prominent di Desa Cililin, Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat. Ada beberapa fakta unik di balik panganan berbungkus daun jagung kering ini. Konon disebutkan, jika wajit merupakan kudapan khas kalangan menak (bangsawan) tatar parahyangan abad ke-15, sekaligus simbol pemberontakan rakyat di masa kolonial Belanda. Sudah Ada Sejak Abad ke-15 Masehi Melansir dari Youtube Cil TELEVISION, pakar tata boga Sunda, Riadi Darwis mengatakan jika wajit sudah ada di wilayah Jawa Barat sejak abad ke-15 Masehi. Dibuktikan dengan ditemukannya karakter makanan yang merujuk ke arah wajit di dalam naskah-naskah rujukan Sunda kuno. Salah satunya, Sanghyang Si