Mengenal Kisah Willem Charles Harderman, Seorang Gubernur Jatim Yang Menguasai Beberapa Bahasa Asing
Jakarta - Gubernur Willem Charles Hardeman memimpin Provinsi Jawa Timur pada
periode 1 Juli 1928 hingga 31 Maret 1931. Ia dikenal sebagai intelektual
yang menguasai beberapa bahasa asing, seperti Bahasa Jerman, Prancis,
dan Inggris. Selain itu, ia juga fasih berbahasa Jawa, Melayu, Sunda,
dan Madura.
Willem Charles Hardeman lahir di Surabaya, 31 Januari 1884 dari pasangan
J A. Hardeman dan W.C.G. van Zijl de Jong. Ia menjalani pendidikannya
di Eindexamen HBS, Groot Ambtenarenexamen dan Klein Notaris Examen.
Kariernya dalam pemerintahan berawal saat ia diangkat menjadi pegawai di
Dinas Sipil melalui besluit tanggal 21 Oktober 1903 Nomor 20.
Residen Surabaya
Kemampuan Hardeman menjalin komunikasi dengan banyak pihak menarik
atensi pimpinan Binnenlandsch Bestuur. Karier Hardeman word play here
berkembang dengan cepat.
Berdasarkan catatan Binnenlandsch Bestuur, Haerdeman merupakan orang
yang memiliki banyak inisiatif, sekalipun pengalamannya di bidang
pemerintahan belum banyak. Ia menjalin komunikasi baik dengan penduduk
pribumi maupun dengan sesama pejabat Belanda.
Hardeman dikenal sebagai sosok yang rajin bekerja, teliti, dan bijak
dalam mengambil keputusan. Hal inilah yang melandasi pengangkatannya
sebagai residen Surabaya pada tahun 1926. Pada saat bersamaan, ia juga
diangkat menjadi Ketua dan anggota NIAS (Nederland lndisch Artsen
Institution) Surabaya.
Diangkat Jadi Gubernur
Selanjutnya, saat pemerintahan Hindia Belanda membentuk wilayah-wilayah
baru seperti Geweest Oost Java, Center Java, West Java, dan lain-lain,
Hardeman diangkat menjadi Gouverneur van het Geweest Oost-Java pada 1
Juli 1928.
Pengangkatan Hardeman sebagai Gubernur Jawa Timur menyebabkan tanggung
jawab yang harus diemban bertambah besar. Itu sebabnya Hardeman
diberhentikan dengan hormat sebagai ketua dan anggota NIAS sekaligus
Residen Surabaya.
Pada akhir tahun 1928, terjadi perubahan dalam pembagian administratif
pemerintahan. Pembagian wilayah yang semula Geweest ditingkatkan menjadi
provinsi, seperti mengutip dari buku Profil Gubernur Jawa Timur Masa
Hindia Belanda Tahun 1928-1942 (2003, hlm. 1-3).
Maka, berdasarkan besluit tanggal 17 Desember 1928 Nomor IX, Hardeman diangkat lagi sebagai Gubernur Provinsi Jawa Timur mulai tanggal 1 Januari 1929.
Akhir Masa Pemerintahan
Di akhir masa pemerintahannya, Hardeman menyampaikan laporan
pertanggungjawaban sebagai gubernur dari Juli 1928 hingga Maret 1931.
Beberapa hal yang disampaikan yakni pembagian wilayah dan pemerintahan,
politik dan peradilan, kehutanan, lalu lintas jalan, bidang purbakala,
dan lain sebagainya.
Setelah jabatannya sebagai Gubernur Jawa Timur usai, Hardeman masih
ditunjuk sebagai anggota Raad van Indie di Batavia. G.H. de Man, yang
sebelumnya menggantikan Hardeman menjadi Residen Surabaya kemudian
menggantikan posisinya sebagai Gubernur Jawa Timur.
Komentar
Posting Komentar